Tempat Berbagi Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Sex Tante-Tante, Cerita Sex ABG, Cerita Sex Sedarah, Foto HOT, Foto Sex, Foto Dewasa, Foto ABG Sange, Foto Gadis Hyper Sex, Foto SPG Bugil, Koleksi Memek Tante Girang
Nikmatnya Hisapan Vagina Gadis Berjilbab

Cerita Dewasa
HISAPAN VAGINA GADIS BERKERUDUNG- Suatu hari, aku bertemu
dengan rekan sesama hunter yang sedang berkunjung dikota aku. Ternyata
pengalamannya mencari gadis gadis berjilbab sangat banyak, apalagi
gadis2 penjaga toko yang berjilbab, namun bisa dipakai (bispak).
Akhirnya aku diajak oleh Doni, rekan aku itu untuk diajari cara mencari
gadis bispak berjilbab. Katanya, yang penting kita berani kenalan. Kalo
mereka udah mau diajak kenalan, dan juga mau diajak pulang bareng, sudah
jelas mereka adalah gadis yang bisa dipakai. Akhirnya kami langsung
menuju ke daerah barat kotaku, dimana banyak pertokoan.
Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki
salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja aku menuju counter
pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan
toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa
orang. “Mau cari baju apa Mas?” tanyanya. Waktu aku lihat ke arah suara
tadi, ternyata wanita penjaga counter yang cantik dan lugu. Jilbab
seragam yang tipis dan halus dan baju kaos berkerah ketatnya membuatku
hampir ngiler.
“Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku.
Si Mbak berjilbab itu pun mencarikan jeans yang aku maksud. Karena
letaknya di bagian bawah, maka si Mbak berjilbab itu mencari dengan
membungkukkan badan. Karena roknya yanga gak ketat, pantatnya yangs emok
terlihat jelas didepanku, sampai terlihat alur celana dalamnya. “Wah
gile bener nih.. semok banget.” Pikiran aku jadi ngeres nggak karuan
lihat pemandangan di depan aku.
“Yang ini Mas?”, tanyanya.
“Oh.. ya..”, jawabku.
Lalu si Mbak berjilbab pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.
“Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“Nina”, katanya.
“Andre”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
“Ini Mas bonnya”, katanya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
“Ntar jam 9.30″, jawabnya.
“Ada yang nganter?” tanyaku lagi.
“sendirian, cuman dekat mas” tanya Nina menantang.
“Wah, kebetulan, mau dianter?”, jawabku mantap.
“emm… boleh deh..” jawabnya sambil tersenyum. Waaaa ini dia mangsa baru jawab aku.
Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan aku pun
membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama temandi depan pintu
tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Gadis
berjilbab itu menuju ke arahku.
“Kelamaan nunggunya ya Mas?” tanyanya.
“Wah, kalau nunggu wanita secakep Nina sih rasanya sangat lama”, kataku.
“Ah mas bisa aja..” kata Nina sambil tersipu malu.
Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.
“Emang Nina rumahnya di mana?” tanyaku.
“Aku di Jalan XXX”, katanya.
“Oohh, okelah!” jawabku.
Kami pun menuju tempat parkir dan aku starter Genio tahun 90-an yang sudah menemani aku selama 5 tahun ini.
“Mas, aku turun di sini Mas..” kata Doni saat mobil melewati panti pijat di Jalan GairahSex. Dan mobil pun kuhentikan, Doni turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.
“Itu sudah deket kok Mas, kost Nina”, kata gadis berjilbab itu.
“Yah kiri, di situ.” katanya lagi.
Kami pun turun, saat di tempat kos, penghuninya sudah tidur semua,
tapi karena Nina memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan
untuk masuk. Aku berjalan dibelakangnya, menelan ludah melihat
kemontokan pantat gadis manis berjilbab itu. “silakan duduk dulu Mas!”
kata gadis berjilbab itu.
Lalu Nina pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamarnya ukurannya 3 X
4 meter, di dalam hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat
tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka2
koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas aku lihat 2 VCD, Gadis
berjilbab itu pun masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos
lengan panjang ketat, jilbab cekak biru dan rok panjang hitam berbahan
halus.
“Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
“Nih diminum Mas, biar anget”, kata gadis berjilbab itu.
“Nin.. kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.
“emang itu VCD apa mas?” kata Gadis berjilbab itu sambil terlihat
bngung. “Punya temen kost, kali…. Biasanya emang mereka suka nontn film
disini kalo aku lagi kerja..” jawab gadis berjilbab itu lugu. Aku
semakin bernafsu. Wah, kebetulan, bisa diajak nonton kayak gini.
“mas stel yah? Kali aja bagus..”kataku. .
“Yah, gapapa…” kata Nina. .
Aku pun mulai menyalakan VCD dan menontonnya. Dasarnya VCD
hardcore, langsung saja yang ditampilkan seorang wanita yang diikat
tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki
dengan nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil
menggoyang-goyangkan pinggulnya. “waduh, kok film kayak gitu,mas…”, kata
Nina sambil kelabakan.
“udah, gapapa… kita tonton aja, yuk…” kataku sambil memegang
pergelangan tangannya dan menariknya pelan duduk disampingku. Akihrnya
Gadis berjilbab itu pun mau duduk di samping aku. Terlihat lagi kemudian
ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki
berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya ******.
“Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita tersebut.
Ninapun terlihat serba salah. Cara duduknya berubah2, namun matanya
terpaku kepada layar TV. Nampaknya gadis cantik berjilbab ini mulai
menyukai seks. Pelan-pelan aku merangkul pinggulnya yang sekal. Gadis
itu diam saja, sambil matanya tetap terpaku di layar TV. Pelan kutarik
Nina duduk semakin mendekat ke tubuhku, sampai dada Gadis berjilbab itu
bergesekan dengan lenganku. Nina diam saja. Dari bibir indahnya
terdengar sedikit desahan pelan. Nafasnya juga mulai berat.
“Wah, kayaknya dia terangsang nih”, pikir aku. Kemudian adegan pun
semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi
laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.http://www.mekicantik.pw/
“Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut dan Gadis berjilbab
itu pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya aku
beranikan diri untuk memegang dada Nina, Gadis berjilbab itu tiba2
melihat padaku. Mata kami saling menatap. Kulihat matanya sayu penuh
birahi. Aku remas dadanya, “jangan mas..” rintih Nina pelan. Namun aku
tahu, itu hanya kata2 saja. Tubuhnya tidak benar2 berontak, dan tatapan
matanya justru semakin sayu birah.. aku terus meremas dada ranumnya dari
luar kausnya, dan perlahan ku beranikan diri untuk mencium bibirnya,
beberapa saat, dibalas dengan ciuman pula oleh Gadis berjilbab itu.
Akhirnya aku dan Nina terlibat
dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Jilbabnya sudah lusuh
kuremasi. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian kusibakkan
kaos ketat lengan panjang Gadis berjilbab itu pelan2. Setelah kaosnya
tersibak memperlihatkan bra yang menampung buas dada sekalnya, kuciumi
lagi wajah gadis cantik berjilbab itu serta kurapihkan lagi jilbabnya
yang sedikit berantakan. Aku benar2 terangsang dengan gadis2 yang
memakai jilbab. Langsung aku menciumi bibirnya dengan ganas, “Mmm”, dan
dibalas dengan ganas pula oleh Gadis berjilbab itu.
Kemudian Nina pun mendesah, “Oohh.. shh.. shh”, dan kemudian aku
buka kaitan bra Nina dengan gigi aku dan terpampang di depan mata aku
gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah
muda milik gadis berjilbab cantik yang lugu itu. Langsung aku jilati
dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya. “Aakhh..
okhh.. Mas.. shh.. jangann.. jangan Mas.. jangan.. jangan… hentikan
Mas..” hanya kata itu yang keluar dari bibir Gadis berjilbab itu. Wah
masih pura2 gak mau juga ni cewe, padahal udah2 jelas2 dia mau kok,.
Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras
seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis
mengerjakan tugas di puncak gunung, aku turun sedikit menuju lembah dan
tepat di atas pusar aku jilati lagi.
“Wah tubuhmu memang lezat, , mmh.. slurpp”, kata aku sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.
“Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Nina.
Kemudian aku mulai menyibak rok panjang Nina keatas dan membuka
celana dalam warna kremnya. Dan akhirnya, aku langsung turun ke daerah
selangkangan Nina. Posisinya sekarang tidur di sofa dengan jilbab rapi
masih dikenakan, namun buah dadanya sudah terhidang rapi tanpa ditutupi
apapun. kaki gadis cantik berjilbab itu mengangkang membentuk huruf M
dan aku duduk di bawah dan menjilati pangkal paha Gadis berjilbab itu.
“Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. aku jilati seluruh permukaan rambut di
daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya
rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran.
Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian aku menuju ke
bibir kemaluan Nina. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan
ganasnya, “Okhh.. akkhh…. Mas.. ahh..” desah Gadis berjilbab itu sambil
mengangkat pinggulnya.
Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam
kemaluan Nina. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di
dalamnya dan kujilati dengan lidahku. “Ohh…. akhh.. oukhh.. akk”, jerit
Gadis berjilbab itu saat aku jilati daging, yang biasa disebut klitoris.
Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya
terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke
dalam kemaluan Nina dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di
dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir aku. Langsung saja aku
korek-korek daerah itu. Gadis berjilbab itu pun semakin tak terkendali,
“Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Mas … ahkkh..” jerit Nina semakin
nggak jelas.
Aku semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut,
yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku.
Tak lama kemudian, “Ohh.. Mas.. shh.. akkhh..” jerit Gadis berjilbab
itu mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin
basah oleh semburan air dari dalam kemaluannya. Kemudian ku keluarkan
tangan aku dari cengkeraman kemaluan nya dan menciumi Gadis berjilbab
itu. “Sudah puas belum?” tanya aku. Gadis berjilbab itu pun tersenyum.
Wajah lugunya yang masih terbalut jilbab terlihat sangat puas.
Kemudian karena aku juga ingin dipuaskan, segera kubimbing Nina
duduk, aku langsung melepaskan celanaku dan duduk di sofa, pelan aku
tarik gadis cantik itu mendekat sampai wajahnya berada dihadapan penis
aku yang telah tegak perkasa.
“ayo, jilat ..” kataku menyemangati sambil sedikit menarik jilbab
Nina agar wajahnya semakin mendekat ke penis aku. dan Nina pelan2
menjuurkan lidahnya, mulai menjilati kemaluan aku. Gadis berjilbab itu
aku tuntun menjilat kantung kemaluan aku. Matanya sekali-kali melirik ke
arahku, seolah ingin memastikan jilatannya memang memuaskan aku.
Kemudian Nina menjilati batangan ku yang 7 inchi menyusuri jejak
urat-urat yang menonjol di situ. Aku cuma bisa bilang, “Ahh.. ohh..
shh”, saat Gadis berjilbab itu menjilati batangan aku.http://www.mekicantik.pw/
Nina pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan aku yang seperti helm
astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di
atasnya. kemaluan aku pun semakin tegang saja, dan kemudian Nina mulai
memasukkan dan mengeluarkan kemaluanku di dalam mulut Gadis berjilbab
itu dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek aku maju
mundurkan kemaluan aku sambil memegangi Gadis itu yang masih berjilbab.
Setelah hampir 6 menit berlalu. Aku cukup merasa puas mengerjai wajah
dan mulut Nina, segera dengans edkit kasar aku hempaskan gadis berjilbab
itu kembali terlentang disofa.
Kemudian kuambil kondom special bawaan dari jakarta. Ketika
kukenakan di kemaluan, Nina sempat tertawa mengikik. “lucu seperti ikan
lele, ada sungutnya.” Kata gadis berjilbab itu dengan lugunya. Nina
terlihat sudah pasrah, bahkan terlihat tidak sabar dengan tidur
telentang dan kaki Gadis berjilbab itu membentuk huruf M. kugesek2kan
kepala penis aku untuk melumasinya sambil melontarkan pertanyaan kotor,
“kamu udah gak perawan yah,?” wajahnya yang merah padam karena birahi
terlihat menatapku tajam, namun lalu mengangguk. “dasar..” kataku,
Langsung aku masukkan kemaluan aku ke dalam kemaluan Gadis
berjilbab itu. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir aku.
Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang aku ke dalam
cengkraman kemaluan Nina. Aku dorong keluar masuk kemaluanku ke dalam
kemaluan Gadis berjilbab itu. “Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh…. Mas..
ahh..” desah Nina semakin tak beraturan. Kemudian aku berhenti, kemaluan
aku di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu dan memainkannya seperti
orang sedang menahan air pipis. “Ih.. kamu nakal.. Mas..” dan Nina ganti
membalasnya dengan perlakuan seperti aku. Saat Nina melakukan hal
tersebut, kemaluan Gadis berjilbab itu terasa menjepit-jepit seluruh
batang kemaluan aku secara periodik, dan membuat aku tak bisa
mengendalikan diri.
Kemudian aku genjot lagi kemaluan aku dan menggesekkan
sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada
kemaluan Nina, “Ahh.. oohh.. Mas.. sungut lelemu.. ohkss.. akk.. yes
ahh.. ohkk..” jerit Nina menikmati sungut lele dan ia pun menggoyangkan
pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat aku
memasuk-keluarkan kejantanan aku di dalam kewanitaan Gadis berjilbab itu
yang makin basah.http://www.mekicantik.pw/
Setelah 15 menit kemudian Nina mendesah, “Mas.. ouchh.. akuu..
mmaauu.. akh, sampaii.” Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari
kemaluan Nina membuat batang kemaluan aku panas dan terasa ada yang
menghisap-hisap kemaluanku yang membuat aku tak bisa mengendalikan diri,
dan keluarlah lahar panas dari kemaluan aku pada kantong kondom di
dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Kami berdua pun lemas dalam
kenikmatan. Aku biarkan kemaluan aku di dalam kemaluan Nina sampai
hilang hisapan-hisapan dari kemaluan Gadis berjilbab itu.
Kemudian kukeluarkan kemaluan aku dan aku lepas kondom dan aku
berikan ke Nina. “Nih, sumbangkan ke bank sperma”, kata aku. Gadis
berjilbab itu pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk
membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh tanpa
busana sampai keesokan harinya.
Pagi hari ketika gadis berjilbab itu bangun dan membersihkan diri,
segera kuserbu dia dari belakang dan kembali memberi gadis lugu
berjilbab itu kenikmatan untuk kesekian kali. Sangat nikmat ternyata,
seorang gadis penjaga toko berjilbab.
