Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Bokep, Cerita Sex Terbaru, Cerita Bokep Terbaru, Cerita Mesum Terbaru, Cerita Ngentot Terbaru<, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa 2016, Cerita Bokep 2016, Cerita Mesum 2016, Cerita Ngentot 2016, Video Mesum, Video Sex, Video Bokep, Video Ngentot, Film Dewasa, XXX, Memek, Vagina, Lendir, Perawan, Kontol, Jilbobs, Bugil, Telanjang, Porno,Toket, Selingkuh, Big Tits, Dogy Stye, Oral Sex, Anal Sex, Three Some, Pelacur, Lonte,Gang Doly, Saritem Bandung.
Ngentot Cewek Berjilbab Di Jalan Tol
Cerita Dewasa Terbaru
Cerita Dewasa Terbaru
Seperti pagi ini ketika di dalam bus menuju ke kantor aku duduk
di sebelah cewek cantik ber jilbab dengan tinggi 160 cm, umur sekitar 29
tahun, bertubuh sekal dan berkulit putih.
Mula-mula aku tidak perduli karena hobiku untuk tidur di bus sangat
kuat. Namun hobi itu lenyap seketika sewaktu cewek berjilbab di
sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk mengambil hp-nya yg berdering.
Sepasang paha montok tercetak jelas dari rok biru tua panjang nan ketat
yang dipakainya. Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah
seleraku menjadi bangkit.
Aku lantas mencari akal bagaimana memancing percakapan dan mencari
informasi. Sepertinya sudah alamnya ketika kita kepepet seringkali ada
ide yg keluar. Saat itu setelah dia selesai menelefon tiba-tiba mulutku
sudah meluncur ucapan .
“Wachhh… hobinya sama juga ya !”. Sejenak dia memandangku bingung,
mungkin berpikir orang ini sok akrab banget sih.”Hobi apaan ?” tanyanya.
“Itu nitip absen”, sahutku dan dia tertawa kecil. “Tau aja kamu. Dasar
tukang nguping”, sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir. Selama percakapan
aku tidak menanyakan nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih
banyak cerita lucu. Sampai akhirnya dia ngomong “kamu lucu juga yah..,
nggak kaya cowok yang laen.””Maksud kamu ?” tanyaku lagi.”Biasanya
mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta nomor telepon.”
Setelah itu kami saling berkenalan. Perempuan muda berjilbab
bernama Sheila Rizky, biasa dipanggil Shila. Obrolan terus berlanjut
sampe dia turun di Thamrin dan aku terus ke kota. Dua hari kemudian aku
bertemu dia lagi. Cewek manis berjilbab itu menghampiriku dan duduk
disebelahku sambil bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia
hari itu punya banyak cerita konyol.
Pagi itu kami menjadi lebih akrab. Sambil bercanda tiba-tiba dia
berkata :”Kamu pasti suka maen cewek yach, soalnya kamu jago ngobrol
banget. Pasti banyak cewek di bus ini yang kamu pacarin.”Sumpah mati aku
kaget sekali denger omongan dia. Kayanya maksud aku buat kencan ama dia
udah ketauan.
Akhirnya karena udah nanggung aku ceritain aja ke dia kalo aku
sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya dia biasa aja, justru aku
yang jadi kaget karena ternyata dia sudah nggak perawan lagi karena
pernah MBA waktu lulus sekolah dulu. Sekarang dia sudah bercerai.
Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi ternyata janda muda. Selanjutnya
sudah bisa ditebak. Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Akupun mulai
memancing obrolan ke arah yang menjurus “ sex” . Keakraban dan keterbukaan ke arah sex terbaru sudah di depan mata.http://www.mekicantik.pw/
Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian pulang
bareng. Hari itu dia mengenakan jilbab merah muda sewarna dengan hem
dan rok panjangnya. Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Bahkan
Sheila tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau
tidak tahan aku goda. Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan
tangannya dan dia tampaknya tidak keberatan ketika akhirnya tangan
kirinya aku tumpangkan di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang
tertutup hem lengan panjangnya sambil terus ngobrol.
Akhirnya dia sadar dan berbisik, “Wachh, kok betah banget ngelus
tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho. “Habis gemes ngeliat muka
manis kamu, apalagi bibir tipis kamu,” sahutku sambil nyengir. “Dasar
gila kamu,” katanya sambil menyubit pahaku.Serrrrrr…, pahaku berdesir
dan si junior langsung bergerak memanjang. Aku lihat bangku sekelilingku
sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis
agak remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan aku kecup lembut
punggung jarinya.http://www.mekicantik.pw/
Janda muda berjilbab itu hanya tersenyum dan mempererat genggaman
tangannya. Akhhhhh… sudah ada lampu hijau pikirku. Akhirnya aku teruskan
ciuman pada punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan hisapan lembut
dan kuat pada ujung jarinya. Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di
jarinya. Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak sendu dan terlihat
cantik sekali.
Dan akhirnya dia menyender ke samping pundakku. Ketika bus memasuki
jalan tol, aktivitas kami meningkat. Tangan kananku sudah mengusap
payudaranya yang putih berukuran 36 B dari luar kemeja merah mudanya.
Terasa padat dan kenyal. Lalu perlahan jemariku membuka kancing
kemejanya satu persatu dan menyusup kedalam BH miliknya. Putingnya
semakin lama semakin mengeras dan terasa bertambah panjang beberapa
mili. Sementara itu tangannya juga tidak tinggal diam mulai
mengelus-ngelus penisku dari luar.
Setelah beberapa menit kemudian tiba-tiba sikapnya berubah menjadi
liar dan agresif. Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas
penisku yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah kan
ke selangkangannya. Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya
tidak menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus paha dari luar rok
panjangnya saja. Aktifitas kami terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan
dengan nafas yang masih tersengal-sengal menahan birahi kami merapikan
pakaian masing-masing. Turun dari bus aku bilang mau anter dia sampai
dekat rumahnya. Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah
itu sepi dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di daerah
itu.
Tampaknya janda muda berjilbab itu juga memiliki hasrat yang sama.
Ketika berjalan, tangan kiriku merangkul sambil mengelus payudaranya
dari luar hem merah muda lengan panjang yang dikenakannya. Dan ketika
kita melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat tangan kananku
meraih kepalanya yang dibalut jilbab merah muda model modis dan langsung
mencium dan melumat bibir tipisnya itu. Dengan cepat pula cewek
berjilbab itu menyambut bibirku, menghisap dan menyedotnya. Tangannya
langsung beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung
mengangkat rok panjang model ketat miliknya.http://www.mekicantik.pw/
“Rrrretttttt… aku tarik kasar cdnya…jariku langsung menyelusup
masuk ke vaginanya terasa hangat dan licin. Rupanya dia sangat
terangsang sejak di bus tadi. Di tengah deru nafasnya Sheila mendesah :
“Ayo mas… masukin aja… aku kepengen banget nech. Hhhhhh…””Sebentar
sayang”, sahutku, “Kita cari tempat yang aman.”Aku tarik dia melewati
pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku senderkan dia dan
setelah menarik rok panjang model ketatnya itu sampai sepinggang Lalu
buru-buru kuloloskan celana dalamnya kemudian kuangkat kaki kanannya.
Sengaja celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan
yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak kotor menyentuh tanah.
Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan penisku ke vaginanya
tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun penisku memasuki vaginanya.
?Emmhhh…!?, kepala janda muda berjilbab merah muda itu mendongak
sembari melenguh tatkala ujung penisku mulai penetrasi kedalam
vaginanya. Luar biasa, itulah sensasi yang aku rasakan ketika penisku
mulai menyeruak memasuki vaginanya yang sudah dibasahi cairan nafsu.
Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa pantatku
dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat mencapai pangkal penisku.
Sheila menyambut dengan menggigit pundakku setiap aku menghentak penisku
masuk kedalam vaginanya.
“Ooochhhh… auchhhh… Masssss… oochhh…”, desahnya. Birahi dan
ketegangan bercampur aduk dalam hatiku ketika terdengar suara orang
melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi kami cukup aman karena
gelapnya malam dan terlindung pohon yang cukup lebat. Bahkan mungkin
orang yang berjalan itu tidak akan berpikir ada sepasang manusia yang
cukup gila untuk ber cinta di pinggir jalan tol tersebut. “Gantian mas…
aku cape”, katanya.
Aku lantas duduk menyandar dan perempuan muda berjilbab merah muda
itu memegang rok panjang yang kusingkap tadi agar tidak jatuh kebawah.
Kemudian Sheila mulai
berjongkok mengarahkan vaginanya. Ketika penisku kembali menyeruak
diantara daging lembut vaginanya yang sudah licin, sensasi itu kembali
menerpa diriku. Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan
menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur
sambil sesekali memutar. Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin
tinggi intensitasnya ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku
sambil menarik pantatnya. Desahan suaranya makin keras setiap kali
kemaluan kami bergesekan.
“uchhhhh… ssshhh… uchhhhh…”. Mataku sendiri terpejam menikmati rasa
yang tercipta dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil terus
menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya.”Terus sayang… ayo terus”,
desahku. Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami sudah
mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan untuk mengimbangi rasa
nikmat yang menjalar disekujur tubuh kami dan terus bergerak ke arah
pinggul kami, berkumpul dan berpusar di ujung kemaluan kami. Berdenyut
dan ujung penisku mulai siap meledak, sementara perempuan berjilbab ini
mulai mengerang sambil menjepitkan vaginanya lebih keras lagi.
“Hegghhhhhh… hhhegghhhh… heghhh… mas… yachhh… ooocchhhhhhh”, dengan
desahan panjang sambil mendongakkan kepalanya yang terbungkus jilbab,
Sheia menekan dan menjepit keras penisku sementara vaginanya terus
berdenyut-denyut. ?Mass…mmhh…oouuccchh…? pekiknya tertahan sembari
menundukkan kepalanya yang berjilbab itu tatkala mencapai puncaknya.
Aku hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu dia selesai
orgasme. Ketika jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi
meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai
menerjang kembali, berkumpul dan meledak menyemburkan cairan
kenikmatanku ke dalam vaginanya. Aku sodokan penisku sambil menekan
pinggulnya sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang
menerjang keluar dari tubuhku itu. Setelah beristirahat beberapa menit
kami saling memandang… akhirnya tersenyum dan tertawa.
“Kamu memang bener-bener gila, tapi jujur aku sangat menyukai
bercinta dengan cara seperti ini. Aku belum pernah senikmat ini
bercinta.” akunya. “He.. he.. he.. sama donk”, kataku sambil mengecup
bibir sang janda muda berjilbab yang tipis itu sementara kemaluanku
mulai mengendur di dalam vaginanya. Setelah itu kami merapikan pakaian
masing dan berjanji untuk mengarungi kenikmatan seks ini untuk hari-hari
mendatang.